Pada tanggal 15 Oktober 2024, bertempat di Nusa Dua, Bali, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi (RAKOR) Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) se-Indonesia yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan dalam sektor pelatihan kerja dari seluruh penjuru tanah air. Acara ini menjadi momentum penting dalam menyatukan visi dan misi untuk meningkatkan kualitas dan standar pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan industri di Indonesia. Tidak hanya itu, RAKOR ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Umum Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILLSI), Bapak Amir Bakriyadi, beserta jajaran pengurus HILLSI lainnya.
Dalam acara yang berlangsung khidmat tersebut, Bapak Amir Bakriyadi menyampaikan bahwa kehadiran HILLSI di RAKOR ini menegaskan komitmen organisasi dalam memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan LPK di seluruh Indonesia. HILLSI, sebagai wadah bagi ribuan lembaga pelatihan kerja di Indonesia, berperan strategis dalam menjembatani aspirasi para pelaku industri pelatihan kerja dengan pemerintah, khususnya dalam pembinaan dan pengembangan LPK Swasta (LPKS). Di bawah kepemimpinan Amir Bakriyadi, HILLSI berhasil mendorong berbagai program dan inisiatif yang mendukung kualitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat nasional maupun global.
Dalam sambutannya, Bapak Amir Bakriyadi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan seluruh pengelola LPK atas kolaborasi yang telah terjalin baik selama ini. Ia menekankan bahwa LPK memegang peranan krusial dalam mencetak tenaga kerja kompeten yang mampu bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Untuk itu, HILLSI terus mendorong agar LPK mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren industri 4.0, sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan saat ini.
RAKOR LPK se-Indonesia ini juga menjadi ajang diskusi strategis terkait berbagai isu penting dalam dunia pelatihan kerja, termasuk standar kompetensi, kurikulum berbasis industri, dan sertifikasi keahlian. HILLSI menyampaikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah yang berfokus pada penguatan regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan LPKS, peningkatan fasilitas dan infrastruktur pelatihan, serta pemberdayaan instruktur yang memiliki kompetensi sesuai standar internasional.
Pengaruh positif HILLSI dalam dunia pelatihan kerja Indonesia juga tampak melalui berbagai inisiatif yang telah dilakukan organisasi ini. Di bawah arahan Bapak Amir Bakriyadi, HILLSI berhasil menjalin kemitraan dengan berbagai industri, asosiasi profesi, serta lembaga sertifikasi untuk menciptakan program pelatihan yang selaras dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Salah satu hasil signifikan dari upaya ini adalah meningkatnya jumlah lulusan LPK yang mampu terserap di berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, perhotelan, teknologi informasi, dan sektor jasa lainnya.
Selain itu, HILLSI juga memiliki peran dalam memperkuat posisi LPKS dalam peraturan pemerintah melalui advokasi dan diskusi rutin dengan berbagai kementerian terkait. Dengan dukungan HILLSI, pemerintah lebih memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh LPK, khususnya LPKS, dalam mencetak tenaga kerja terampil dan kompeten. Pengakuan pemerintah terhadap peran signifikan HILLSI ini membawa dampak yang positif bagi pengembangan dan pembinaan LPKS di Indonesia.
Dalam sesi diskusi yang diadakan selama RAKOR, beberapa isu utama yang dibahas antara lain adalah kebutuhan akan harmonisasi kurikulum pelatihan di seluruh LPK agar sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional dan internasional. Selain itu, HILLSI juga mendorong penguatan dalam aspek sertifikasi keterampilan sebagai langkah nyata dalam mempersiapkan tenaga kerja yang tersertifikasi dan siap bersaing di era pasar bebas. Dengan adanya standar yang lebih seragam dan sesuai kebutuhan industri, diharapkan lulusan LPK di Indonesia mampu memiliki nilai lebih di mata perusahaan dan industri.
Bapak Amir Bakriyadi juga menekankan pentingnya dukungan bagi LPK dalam berinovasi dan meningkatkan kapabilitas instruktur. HILLSI melalui program-programnya, berkomitmen untuk memfasilitasi pelatihan lanjutan bagi instruktur dan tenaga pengajar di LPK, sehingga mereka mampu menguasai metode pengajaran terkini yang berbasis teknologi dan berbasis kompetensi.
Kegiatan RAKOR ini ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman antara HILLSI dan beberapa lembaga pelatihan internasional yang hadir sebagai mitra, guna meningkatkan transfer pengetahuan dan keterampilan, serta menjembatani lulusan LPK untuk bisa bersaing di level internasional. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan reputasi LPK Indonesia di mata dunia.
Secara keseluruhan, RAKOR LPK se-Indonesia yang diadakan di Nusa Dua, Bali, pada 15 Oktober 2024 ini berhasil menyatukan semangat dan komitmen seluruh pelaku pelatihan kerja di Indonesia untuk bekerja sama membangun ekosistem pelatihan yang lebih baik dan inovatif. HILLSI, di bawah kepemimpinan Bapak Amir Bakriyadi, terus berperan sebagai garda depan dalam membina dan mengembangkan LPK di seluruh Indonesia, serta memberikan dampak yang signifikan bagi pemerintah dalam menciptakan tenaga kerja berkualitas tinggi yang mampu berkontribusi pada kemajuan bangsa.